Bagaimanalah surga berada di bawah kakimu
sedang pelukmu adalah satu-satunya tempat yang selalu ku rindu
Jumat, 28 Desember 2018
Hari Ibu
Kamis, 29 November 2018
Hymne for the lost
I walk
through the wind
and storm
to be strong
I sing to the sea
for feelings deeper
I asking the moon
how could be living
in the dark
I lift my head
to the sky
to be free,
and
I inviting my dream
my hope
my desire
to come
to my life
Selasa, 20 November 2018
Alasan mencintaimu
Malam serupa gelung rambutmu
sedang pagi terbit dari kedua matamu
waktu adalah dekap hangat pelukmu
yang menetap pada tiap dinding ingatan
dan samar berbisik
pada kedua kupingku
Kasih,
apakah kehidupan baru dimulai?
sebab bersamamu
aku merasakan kebebasan yang baru
atau sejenisnya
Minggu, 18 November 2018
Sabtu, 17 November 2018
Tentang bulan
Januari yang berjanji
Februari yang berseri
Maret yang memulai
April yang dekat
Mei yang rekat
Juni yang lambat
Juli yang bimbang
Agustus yang gamang
September yang hilang
Oktober yang lelah
November yang patah
Desember yang basah
Apakah bulan-bulan
mengenal baik perasaan?
Diam
Aku mencintaimu
tersebab lesung pipi
dan ocehanmu tentang rembulan yang kelam
Katamu
cinta adalah angin yang membawa kenangan dan akhirnya menghancurkan
Katamu
cinta sebatas garis lurus yang berakhir di atas nisan harapan
Namun aku tetap mencintaimu
dan masih tak tau bagaimana mengatakannya
Senin, 12 November 2018
Air mata rembulan
Bapak,
Di dunia ini
ada dua hal yang aku benci
yaitu : kepergian yang tiba-tiba
dan melihat ibu menangis
sialnya malam itu
aku mengalami keduanya
kepergianmu yang tiba-tiba membuat ibu menangis.
dan taukah hal yang lebih menyedihkan?
sebab ibu menangis
adalah pertanyaan sepele soal cinta,
perkara apakah rasa cintamu kepadanya sudah hilang, sehingga begitu cepat kau pergi tanpa iba
meninggalkan lantai rumah yang berdebu
dan jiwa kami yang kelabu
Bapak,
ceritakan padaku
apakah kematian begitu menyakitkan?
karena malam itu
wajahmu berkeringat
sedang matamu berputar
seperti karosel yang melaju perlahan
diam mu adalah pertanyaan besar
bagi kami yang bergumul dengan doa dan mantra
jika kami tau lebih dulu
bahwa malam itu adalah waktu yang sempurna
bagi usia takdir hidupmu
air mata mungkin telah habis
sedang rapalan doa mungkin sudah sempurna
tapi Bapak,
apakah kau lihat
sejak malam itu
rembulan dipenuhi air mata kami,
yang pada malam-malam berikutnya jatuh menghujani pusara hati kami
yang rindu padamu
Minggu, 07 Januari 2018
Untuk Bapak
Bapak,
Jika ingatan adalah jalan setapak menuju sebuah sungai yang mengalir, maka kita akan melangkah bersama-sama
Pelan-pelan saja Pak, karena bisa saja kita akan melihat jalan yang rusak karena ulah kita sendiri
Jika Bapak lelah maka kita akan beristirahat sebentar di antara pohon mahoni dan akasia
Jika aku terlihat letih, silakan bapak berpura-pura tidak tau bahwa aku berpura-pura kuat melangkah
Kita jalan saja terus, karena aku tahu sejak dulu bapak sering saja begitu
Bapak selalu terlihat kuat walau aku tau bapak terlampau lelah dan memilih membisu
Bapak,
Setelah semua lelah dan letih terbayarkan
Kita akan sampai di tujuan menjelang petang
Melihat pantulan sinar matahari yang jingga di atas permukaan air
Dan pada akhirnya kita sama-sama belajar bahwa samudera adalah hati kita yang ikhlas menerima semuanya