Untuk apa aku memiliki kata selamanya
Jika selamanya berarti aku hanya bisa mengenangmu seperti cerita dongeng yang disampaikan turun temurun..
Cerita tentangmu adalah sebuah dongeng tentang Cinta Sebongkah Batu
Begini,
Dahulu ada seorang pria yang lahir dari sebongkah batu
Pria tersebut kemudian dirawat dan dibesarkan oleh angin
Ia belajar kepada angin untuk bisa menjadi mahluk penyejuk
Angin juga mengajarkan bahwa batu yang kokoh pada akhirnya bisa terlempar sangat jauh jika diterpa badai yang marah
Seolah belum puas akan ilmunya, maka belajarlah Sang Pria kepada air
Ia belajar kepada semua guru air
Kepada air gunung yang dingin
Kepada air sungai yang mengalir
Kepada mata air yang abadi
Dan kepada air mata yang pilu
Ia belajar bahwa air adalah sumber kehidupan
Namun di mata seorang manusia, air adalah sumber kepedihan
Selanjutnya Sang Pria yang terlahir dari sebongkah batu belajar kepada matahari
Walaupun tak bisa menatap matahari secara langsung ia belajar bahwa matahari adalah benda yang tunduk dan setia kepada waktu
Kesetiaan matahari melebihi kesetiaan sepasang suami istri yang diikat oleh janji sehidup semati
Matahari tahu betul porsi dirinya sendiri kapan harus terbit dan tenggelam
Seiring berjalannya waktu kini Sang Pria telah dewasa
Ia benar-benar menjadi seorang yang berilmu melampaui sebongkah batu manapun yang ada di dunia
Layaknya angin ia memberi kesejukan pada semua ruang sekalipun melalui celah yang kecil
Ia mudah cair dan menyenangkan, pemikirannya mencerahkan, dan janjinya adalah arti kesetiaan
Kehidupan pria baik-baik saja sampai sekali waktu sang pria yang terlahir dari sebongkah batu jatuh cinta pada rintik hujan
Sang pria begitu sumringah ketika hujan membasuh seluruh tubuhnya
Ia diselimuti kebahagiaan dan baru mengetahui cinta adalah hal berharga yang selama ini tak pernah ia pelajari
Baginya rintik hujan adalah balasan semua rindu yang entah sejak kapan ia simpan
Cinta mungkin satu-satunya pelajaran yang belum ia dapatkan
Pelajaran hidup sang pria ternyata belum sampai kepada mata kuliah tentang Cinta adalah Pengorbanan, apalagi tentang Cinta Tak Harus Memiliki
Sekalipun ia pernah berguru kepada matahari, angin dan air
Ia tidak pernah tahu sosok rintik hujan
Ia tidak tahu bahwa rintik hujan sejatinya adalah sinar matahari-yang kepadanya ia belajar-yang dibawa angin menjelma menjadi tetes air menghujani bumi
Cinta benar-benar membuat Sang pria lupa diri. Ia melupakan dirinya yang terlahir dari sebongkah batu. Sekalipun ia sudah sangat pandai dan bijak, namun ia hanyalah pria yang terlahir dari sebongkah batu yang memiliki sifat batu pada umumnya
Air yang bergelombang akan membawanya pergi jauh, namun air huja yang jatuh rintik adalah petaka untuk seluruh tubuhnya yang abu
Sebongkah batu bagaimanapun caranya tidak akan pernah bersatu dengan rintik hujan, karena rintik hujan adalah bentuk cinta yang tak pernah terbalaskan
Semua cinta yang ia rasakan justru perlahan-lahan menghabiskan seluruh tubuhnya
Rintik hujan yang datang setitik demi setitik melubangi seluruh ruang di hatinya
Melubangi pikirannya
Melubangi tangan dan kakinya yang batu..
Untuk apa aku memiliki kata selamanya
Jika selamanya berarti aku tau bahwa aku tidak akan pernah bersama denganmu layaknya sebongkah batu yang mencintai rintik hujan