Sabtu, 30 Desember 2017

Bait terakhir sebuah lagu adalah janjiku

Poros kata

Setelah bait terakhir lagu ini,
Aku akan menikahimu.
Mengatakan janji yang dituntaskan kepadamu dengan sungguh-sungguh.
Maka dengarkanlah lagu ini sampai selesai walau sebelumnya kau harus mendengar lirik-lirik yang gombal,
Irama yang melelahkan
Nada-nada yang banyak sendu dengan sebuah intro yang lucu..

Lalu setelah aku menikahimu
Lagu ini menjadi suara yang akan kita dengar setiap hari
Di atas tempat tidur
Di cangkir kopi dan teh yang kita minum
Di tapak jejak langkah kaki kita bersama

Sayangku,
Berbahagialah karena kita akan meneguk semua rindu yang kita simpan
Kita habiskan sampai kelak kita adalah kenangan

Selasa, 26 Desember 2017

Cinta Sebongkah Batu

Poros kata

Untuk apa aku memiliki kata selamanya
Jika selamanya berarti aku hanya bisa mengenangmu seperti cerita dongeng yang disampaikan turun temurun..

Cerita tentangmu adalah sebuah dongeng tentang Cinta Sebongkah Batu
Begini,
Dahulu ada seorang pria yang lahir dari sebongkah batu
Pria tersebut kemudian dirawat dan dibesarkan oleh angin
Ia belajar kepada angin untuk bisa menjadi mahluk penyejuk
Angin juga mengajarkan bahwa batu yang kokoh pada akhirnya bisa terlempar sangat jauh jika diterpa badai yang marah

Seolah belum puas akan ilmunya, maka belajarlah Sang Pria kepada air
Ia belajar kepada semua guru air
Kepada air gunung yang dingin
Kepada air sungai yang mengalir
Kepada mata air yang abadi
Dan kepada air mata yang pilu
Ia belajar bahwa air adalah sumber kehidupan
Namun di mata seorang manusia, air adalah sumber kepedihan

Selanjutnya Sang Pria yang terlahir dari sebongkah batu belajar kepada matahari
Walaupun tak bisa menatap matahari secara langsung ia belajar bahwa matahari adalah benda yang tunduk dan setia kepada waktu
Kesetiaan matahari melebihi kesetiaan sepasang suami istri yang diikat oleh janji sehidup semati
Matahari tahu betul porsi dirinya sendiri kapan harus terbit dan tenggelam

Seiring berjalannya waktu kini Sang Pria telah dewasa
Ia benar-benar menjadi seorang yang berilmu melampaui sebongkah batu manapun yang ada di dunia
Layaknya angin ia memberi kesejukan pada semua ruang sekalipun melalui celah yang kecil
Ia mudah cair dan menyenangkan, pemikirannya mencerahkan, dan janjinya adalah arti kesetiaan

Kehidupan pria baik-baik saja sampai sekali waktu sang pria yang terlahir dari sebongkah batu jatuh cinta pada rintik hujan
Sang pria begitu sumringah ketika hujan membasuh seluruh tubuhnya
Ia diselimuti kebahagiaan dan baru mengetahui cinta adalah hal berharga yang selama ini tak pernah ia pelajari
Baginya rintik hujan adalah balasan semua rindu yang entah sejak kapan ia simpan

Cinta mungkin satu-satunya pelajaran yang belum ia dapatkan
Pelajaran hidup sang pria ternyata belum sampai kepada mata kuliah tentang Cinta adalah Pengorbanan, apalagi tentang Cinta Tak Harus Memiliki
Sekalipun ia pernah berguru kepada matahari, angin dan air
Ia tidak pernah tahu sosok rintik hujan
Ia tidak tahu bahwa rintik hujan sejatinya adalah sinar matahari-yang kepadanya ia belajar-yang dibawa angin menjelma menjadi tetes air menghujani bumi

Cinta benar-benar membuat Sang pria lupa diri. Ia melupakan dirinya yang terlahir dari sebongkah batu. Sekalipun ia sudah sangat pandai dan bijak, namun ia hanyalah pria yang terlahir dari sebongkah batu yang memiliki sifat batu pada umumnya
Air yang bergelombang akan membawanya pergi jauh, namun air huja yang jatuh rintik adalah petaka untuk seluruh tubuhnya yang abu

Sebongkah batu bagaimanapun caranya tidak akan pernah bersatu dengan rintik hujan, karena rintik hujan adalah bentuk cinta yang tak pernah terbalaskan
Semua cinta yang ia rasakan justru perlahan-lahan menghabiskan seluruh tubuhnya
Rintik hujan yang datang setitik demi setitik melubangi seluruh ruang di hatinya
Melubangi pikirannya
Melubangi tangan dan kakinya yang batu..

Untuk apa aku memiliki kata selamanya
Jika selamanya berarti aku tau  bahwa aku tidak akan pernah bersama denganmu layaknya sebongkah batu yang mencintai rintik hujan

Minggu, 24 Desember 2017

Bila telah datang harinya

Poros kata

Bila telah datang harinya
Kau menambatkan hidupmu pada hidup orang lain
Aku hanya bisa mengenangmu
dalam hening yang takzim
Layaknya orang alim tak lagi mengharapkan hamparan dunia
Karena bagiku dunia telah tiada

Aku akan hancur berserakan
Memenuhi jalanan aspal yang basah
Menghalang-halangi hidup untuk berjalan lebih jauh
Tapi hidup adalah rentetan takdir yang tak mengenal rasa simpati
Ia menggerus diriku sekalipun tahu bahwa jiwaku telah mati

Kasih sayang dan cinta
Tidak akan lagi sama artinya setelah itu semua
Pagi hari tak lagi menarik
Karena ruang-ruang menjadi terlalu sempit untuk bernafas
Udara menjadi kian sesak berwarna asing memenuhi dinding paru-paru yang hitam
Angin begitu kering menerpa wajah
Sinar matahari jatuh bagai anak panah menerjang seluruh tubuhku yang gontai

Sesekali aku menatap langit
Melihat ratusan anak panah siap terlepas dari busur takdirku
Kurebahkan tubuh di atas permadani yang menipis
Sembari berbisik pada angin yang menyelinap di belakang rambut
Aku ingin tidak pernah menyapamu waktu itu

Kamis, 14 Desember 2017

Tunggu

Poros kata

Biar aku bermakam
Di lesung dua pipimu
Seperti layar kapal
Makamnya adalah samudera
Biarkan jiwaku tenggelam
Di pusaran lesung itu

Biar aku bernaung
Di lengkung dua alismu
Seperti lengan ibu
Hangatnya adalah dunia
Biarkan sukmaku moksa
Ke dalam rangkulan jiwamu

Maka saat aku pergi
Tunggulah seperti suar kereta api
Memasuki peron peron
Selalu ada ruang sabar
Di antrian panjang perjalanan
Tunggulah,
Tunggulah,
Tunggu dan bersabarlah

Minggu, 03 Desember 2017

Lesung

Poros kata

Lesung di pipi
adalah kegagalan yang paling aku sukai
Ia menjelma jadi makam
yang setiap hari aku ziarahi

Doa doa dirapalkan
Melayang layang dibawa angin
seperti takdir mempermainkan seseorang;
Tak jelas.

Nasihat selalu berkata
Layaknya gaji ke-13
Setiap doa pasti terkabul walau kadang ditunda.
Membubarkan antrian di anjungan tunai.
Membuat sepi pedagang kelontongan.
Tetapi ia akan terkabul
Maka manusia selalu berdoa

Lesung di pipi
adalah alasan untuk mencintai kegagalan
Tidak ada keberhasilan tanpa usaha
Tidak ada usaha tanpa modal dan laba

Untuk itu aku berdoa
Di makam lesung pipi mu
Amin.

Selasa, 28 November 2017

Semua anak kalimat

Poros kata
Semua anak kalimat yang ku tulis,
Menjadi asing dan kehilangan makna.

Padahal,
Seperti halnya anak manusia
Semua anak kalimat punya cita-cita.
Anak kalimat ingin;
Menjadi kata kata
Menjadi frasa frasa
Menjadi alinea alinea
Menjadi cerita cerita.

Lalu setelah kau tau itu semua,
Adakah yang lebih buruk lagi dari
menjadi asing dan kehilangan makna? 

Kurasa tidak.
 
  

Minggu, 22 Oktober 2017

Poros kata

Poros kata

Bumi berputar pada porosnya.

Kata dan kalimatku berputar pada kemungkinan-kemungkinan.

Selasa, 20 Juni 2017

Langkah

Poros kata

Langkah kaki menyentuh aspal
Menyentuh genangan air
Menyentuh pasir kerikil
Menyentuh tanah coklat tua yang basah
Menyentuh besi gerbong kereta Jakarta
Menyentuh lantai keramik roman
Menyentuh karpet biru tua yang kusam.
Kemudian berulang.

Setiap langkah itu,
Matamulah yang memberi penglihatan pada kedua kakiku
Seperti sinar lampu senter di seluruh rimba yang gelap,
Seperti ayat kitab suci menuntun jiwa manusia yang kering,
Seperti angin yang mengarahkan awan melepaskan hujan
Seperti waktu yang memandu matahari terbit dan tenggelam.

Tujuan belum ditentukan
Perjalanan sudah terlanjur dimulai
Manusia lahir dan mati kemudian
Maka sejatinya,
Kepadamulah aku menuju

Diberdayakan oleh Blogger.