Senin, 07 Januari 2019

Jakarta

Poros kata

Apa yang kau cari di Jakarta?
gedung-gedung toh juga berkejaran mencapai langit
berundak-undak dalam warnanya yang solid
egois dan kaku seperti hari berkabung seorang ibu

apa yang kau lihat di Jakarta?
jangan menatap ke atas karena udara berwarna sesak
tak perlu menengok ke kanan dan ke kiri
karena orang-orang hanya menatap ke depan
tak usah menunduk ke bawah karena harapan, sesal dan kenyataan berserakan

apa yang kau inginkan dari Jakarta?
harta dan lembaran uangmu toh lari entah kemana
cita-cita ternyata babak belur oleh kejamnya realita
sedang kasih sayang lenyap dibawa malam
berakhir di atas kasur, tikar dan air mata

Jakarta adalah bajumu yang kau gunakan pada acara yang kau tunggu-tunggu
Jakarta adalah senyummu yang kau bagikan pada cermin seukuran saku
Jakarta adalah langkahmu yang dalam tertanam pada masa lalu
Jakarta adalah dirimu yang lain,
yang baru kau tau sejak Jakarta telah menghabiskan dirimu

Sabtu, 05 Januari 2019

Gelas kopi

Poros kata

Obrolan dan tawa kita
tertanam pada gelas-gelas kopi
yang kita minum bersama,
di antara keramaian kota
yang diisi jutaan penyesalan manusia

kita bicara soal manusia
kita berdebat soal sayur mayur yang enggan tumbuh di Jakarta
sedang senyummu adalah hal
yang ingin ku bicarakan
dengan perlahan
walau tak cukup waktu semalaman

waktu berakhir,
diam bersandar pada mulut kita masing-masing seperti jalan raya yang mulai lengang

sebuah pertemuan tidak akan pernah bisa mencairkan perasaan
gelombang rambutmu membawaku
ke tempat di mana udara adalah belaian tanganmu yang dingin
dan aku tak pernah bisa kembali
ke tempat dimana langkah kita berserakan

aku akan mengenang wajahmu,
dalam pertemuan dan jamuan hangat
diiringi lantunan melodi penyesalan yang ku simpan dengan erat

kasih,
apakah selamanya milik kita?
sebab yang ku tau
malam itu tak ada yang tersisa,
selain cerita kita
yang menua pada dasar gelas kopi
yang kita minum bersama

Diberdayakan oleh Blogger.